Background

Rekayasa perangkat lunak


Rekayasa Perangkat Lunak adalah kegiatan yang sistematis dalam membangun sebuah perangkat lunak untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan satu pihak. Skala perangkat lunak yang dibangun beragam berdasarkan luas dan detil kebutuhan klien yang memerlukannya. Perangkat lunak yang memiliki 300.000 baris perintah dikatagorikan perangkat lunak berukuran kecil. Ukuran ini tentu besar untuk kapasitas seorang mahasiswa bidang Teknologi Informasi/Informatika. Karena itu kegiatan ini umumnya dilakukan oleh suatu tim bukan perorangan. 
Kegiatan dilakukan secara sistematis. Ini tidak hanya berarti berencana, tetapi juga mengacu pada suatu model tertentu yang sesuai dan menjalani prosedur wajib. Model tertentu ini adalah model proses dan prosedur wajib adalah pengelolaan proyek dan penjaminan mutu.

Model Proses
Model proses menjabarkan urutan kegiatan dalam merekayasa perangkat lunak. Dari berbagai macam model proses yang dibuat oleh banyak ahli dan praktisi, ada 4 kegiatan inti yang selalu ada yaitu: 
1. pengumpulan kebutuhan
2. perancangan sistem
3. pengujian sistem
4. penerapan sistem
Beberapa model proses yang sudah dikenal adalah Waterfall, Increment, Spiral, Rapid Application Development, Prototying, Component -Based Development, dan Extreme Programming. Beragam model proses ini berusaha untuk menjawab atau memandu pengembangan perangkat lunak dalam berbagai kasus. Dengan demikian tidak ada model proses paling cocok untuk semua kasus rekayasa perangkat lunak.
Rekayasa perangkat lunak pada umumnya dilakukan secara tim. Tim pembangun dibentuk dan dikelola dalam suatu manajemen proyek perangkat lunak. 

Manajemen Proyek Perangkat Lunak
Mengatur dan mengkoordinasi anggota-anggota tim, sesumber yang digunakan, waktu yang tersedia untuk tiap proyek, dan komunikasi antar tim atau anggota bukanlah suatu yang mudah untuk dilakukan. 
Tim pembangun perangkat lunak penting memiliki kemampuan manajemen untuk mendukung ketrampilan teknis yang dimiliki. Dalam pengerjaan suatu proyek perangkat lunak, kemampuan berkomunikasi, penggalian informasi, analisis, presentasi dan pengaturan waktu sangat penting. Ini sering tidak disadari oleh mahasiswa-mahasiswa di jurusan Teknik Informatika, Sistem Informasi atau Ilmu komputer. Banyak dari mereka berpikiran bahwa kemampuan pengkodean atau programming menjadi kemampuan yang paling mendapat prioritas. 
Mengelola suatu proyek perangkat lunak juga adalah proses memastikan kualitas dari suatu proyek yang dikerjakan. Kualitas suatu software menjadi prioritas tinggi dalam pembangunanya. Karena itu ada bagian khusus dalam tim pembangun yang disebut tim penjamin mutu yang menerapkan prinsip-prinsip dalam software quality assurance.

Proses Pembangunan Software
Langkah penting dalam pembangunan software adalah pengamatan dan pengumpulan kebutuhan software atau yang disebut software requirement.
Setelah kebutuhan didapatkan dari klien secara lengkap, maka analisis dan desain sistemdilakukan oleh tim pembangun. Desain yang juga perlu mendapat perhatian adalah User Interface Desain yaitu bagian yang berinteraksi langsung dengan pengguna software. 
Setelah desain, maka tahap pengkodean dilakukan. Hasil pada tahap ini dilakukan pengujian, dan setelah lolos pengujian perangkat lunak diterapkan di lokasi klien sambil terus dilakukan pengujian menggunakan kasus-kasus yang terjadi di kondisi sebenarnya. 
Pelatihan kepada pengguna perangkat lunak wajib dilakukan untuk mensukseskan penerapan. Pelatihan ini juga diharapkan dapat membantu tim pembangun dalam tahap pemeliharaan perngkat lunak.
Ada kalanya perangkat lunak yang dibangun adalah suatu website, untuk itu hal-hal yang berkenaan dengan pembangunan suatu website perlu diperhatikan seperti struktur web dan keamanan terhadap integritas data. 

Semoga bermanfaat!

Categories: Share

Leave a Reply